Bisnis Cuci Helm memang mulai booming pada tahun 2009 awal atau 2008 akhir. Kala itu Bisnis Cuci Helm masih merupakan "barang baru" di Indonesia, tak terkecuali di Jakarta. Klinzap Cuci Helm Kilat merupakan salah satu yang berdiri pada era itu, yaitu pada Agustus 2009. Pada saat itu, seakan-akan peluang usaha di Bisnis Cuci Helm segitu lebarnya. Walaupun pasar belum teredukasi secara baik.
Dengan data statistik dimana jumlah motor di Indonesia yang segitu banyaknya, hingga statistik dari produsen motor yang menampilkan angka penjualan bulanan motor yang mencengangkan. Belum lagi ditambah peraturan perundang-undangan yang mewajibkan pengendara motor untuk menggunakan helm. Lalu ditambah lagi bahwa helm yang digunakan harus yang bersertifikat SNI, yang tentu saja tidak bisa dibeli dengan harga 15-30 ribu.
Data itu semua lah yang kemudian membuat beberapa orang langsung "panas" untuk terjun ke Bisnis Cuci Helm. Jenis mesin yang berbeda-beda, konsep yang berbeda-beda, dan Modal yang berbeda-beda menjadi dinamika di dalam Binsis Cuci Helm ini.
Mulai dari yang berdiri sendiri di pinggiran jalan. Menempel dengan bengkel Mobil/ Motor atau Cuci Mobil/Motor, sampai yang bermodal besar untuk bikin "stand" di parkiran Mall.
Bahkan, di salah satu ruas jalan pondok aren yang cukup panjang ( sekitar 15 km) terdapat sedikitnya 7 outlet cuci helm di kiri dan kanan jalan.
Namun, kemana mereka sekarang?? Di sepanjang jalan pondok aren itu bahkan sudah tidak ada sama sekali cuci helm. Beberapa pengamatan kami, dan juga informasi yang diterima produsen mesin cuci helm dari pelanggannya adalah, ketidak sabaran pelaku Bisnis Cuci Helm dalam menghadapi dan mengedukasi pasar.
Sekedar info saja, Bisnis Cuci Helm ini mungkin memang tidak terlalu menguntungkan secara bisnis. Artinya, economic values dari Bisnis Cuci Helm ini kurang begitu bagus. Artinya begini, dengan mesin cuci helm berkapasitas 4 helm. Kapasitas maksimal untuk mencuci helm dalam satu hari kerja dan buka selama 8-9 jam adalah 15-17 helm. Itu pun pasti akan terkendala dengan SDM dan kinerja mesin yang akan menurun jika terus menerus dipakai tanpa istirahat dalam satu hari.
Bahkan, untuk Outlet Bisnis Cuci Helm yang buka diparkiran Mall, mereka sampai mempekerjakan 4-5 orang karyawan untuk 1 shift (9 jam). Bayangkan, berapa biaya operasional yang harus dikeluarkan. Disamping itu, target untuk memenuhi jumlah helm minimal juga harus dipenuhi.
Mungkin, hal-hal itu lah yang kemudian membuat beberapa Bisnis Cuci Helm di tutup, kalau tidak mau dibilang bangkrut. Kenyataan dilapangan setelah menjalankan bisnis ternyata tidak sesuai dengan hitung-hitungan awal ketika merencanakan Bisnis Cuci Helm ini.
Klinzap Cuci Helm Kilat merasa "beruntung" bisa bertahan di tahun ke 3 nya. Apakah selama tiga tahun ini lancar-lancar saja? Jangan ditanya. Lika Liku bisnis dan pasang surutnya sudah diarungi. Lalu apa yang membuat Bisnis Cuci Helm ini bisa bertahan.
Intinya, adalah bersabar. Ya, cuma itu yang bisa dilakukan. Menurut M.Farid Rasyidi, owner dari Klinzap Cuci Helm Kilat, masalah terbesar adalah edukasi pasar. Pengendara motor masih banyak yang berpikir bahwa helm tidak perlu dicuci. Apalagi dengan tarif sekitar 15.000/ helm dimana lebih mahal dari cuci motor, membuat mereka semakin ragu.
Selain bersabar, tentunya proses edukasi juga harus terus dilakukan. Bagaimana jika kulit leher Anda terkena iritasi hanya karna bagian belakang Helm Anda kotor? Bagaimana jika kulit kepala Anda berketombe hanya karna bagian dalam helm Anda yang tidak pernah dibersihkan??
Lalu apakah itu hanya bentuk menakuti-nakuti?? Tidak. Itu kisah nyata dari beberapa customer Klinzap Cuci Helm Kilat.
M. Farid. Rasyidi melanjutkan, bahwa suatu saat nanti, Bisnis Cuci Helm akan menjadi seperti Cuci Mobil atau Cuci Motor sekarang. " Saat ini, cuci motor dan mobil sudah tersebar dimana-mana. Mereka tidak perlu promo apa-apa. Bahkan yg letaknya bersebelahan, dan juga cuma punya satu slot mobil/motor pun tetap punya pelanggan. Dulu, siapa yang mau keluar uang cuma buat nyuci mobil/motor? Mending cuci di rumah pakai air sumur. Tapi kini seiring dengan "kemalasan" pengguna kendaraan, hal itu menjadi kebutuhan. Tidak peduli apa brand dan merekanya, yang penting bersih. Kalau gak bersih nyucinya, pindah..cari tempat cuci lain. Sesimple itu. Nanti cuci helm juga akan seperti itu"
Bravo.......
0 komentar:
Posting Komentar